Istilah pacaran itu sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian
dan batasannya tidak sama buat setiap orang. Dan sangat mungkin berbeda
dalam setiap budaya. Karena itu kami tidak akan menggunakan istilah
`pacaran` dalam masalah ini, agar tidak salah konotasi.
I. Tujuan Pacaran
Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau
mencari teman bicara, atau lebih jauh untuk tempat mencurahkan isi hati.
Dan bahkan ada juga yang memang menjadikan masa pacaran sebagai masa
perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan.
Namun tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang
pernikahan. Banyak diantara pemuda dan pemudi yang lebih terdorong oleh
rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi kedewasaan, usia, kemampuan
finansial dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka
sangat belum siap.
Secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu
sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta
mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya
mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di
tengah masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara
membiarkan pasangan yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka
istilah apel malam minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap
sebagai bagian dari aktifitas yang normal.
II. Apa Yang Dilakukan Saat Pacaran ?
Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi
hal-hal yang diluar dugaan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa
aktifitas pacaran pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung sampai
kepada level yang sangat jauh. Bukan sekedar kencan, jalan-jalan dan
berduaan, tetapi data menunjukkan bahwa ciuman, rabaan anggota tubuh dan
bersetubuh secara langsung sudah merupakan hal yang biasa terjadi.
Sehingga kita juga sering mendengar istilah “chek-in”, yang awalnya
adalah istilah dalam dunia perhotelan untuk menginap. Namun tidak
sedikit hotel yang pada hari ini berali berfungsi sebagai tempat untuk
berzina pasangan pelajar dan mahasiswa, juga pasanga-pasangan tidak syah
lainnya. Bahkan hal ini sudah menjadi bagian dari lahan pemasukan
tersendiri buat beberapa hotel dengan memberi kesempatan chek-in secara
short time, yaitu kamar yang disewakan secara jam-jaman untuk ruangan
berzina bagi para pasangan di luar nikah.
Pihak pengelola hotel sama sekali tidak mempedulikan apakah pasangan
yang melakukan chek-in itu suami istri atau bulan, sebab hal itu
dianggap sebagai hak asasi setiap orang.
Selain di hotel, aktifitas percumbuan dan hubungan seksual di luar
nikah juga sering dilakukan di dalam rumah sendiri, yaitu memanfaatkan
kesibukan kedua orang tua. Maka para pelajar dan mahasiswa bisa lebih
bebas melakukan hubungan seksual di luar nikah di dalam rumah mereka
sendiri tanpa kecurigaan, pengawasan dan perhatian dari anggota keluarga
lainnya.
Data menunjukkan bahwa seks di luar nikah itu sudah dilakukan bukan
hanya oleh pasangan mahasiswa dan orang dewasa, namun anak-anak pelajar
menengah atas (SLTA) dan menengah pertama (SLTP) juga terbiasa
melakukannya. Pola budaya yang permisif (serba boleh) telah menjadikan
hubungan pacaran sebagai legalisasi kesempatan berzina. Dan terbukti
dengan maraknya kasus `hamil di luar nikah` dan aborsi ilegal.
Fakta dan data lebih jujur berbicara kepada kita ketimbang apologi.
Maka jelaslah bahwa praktek pacaran pelajar dan mahasiswa sangat rentan
dengan perilaku zina yang oleh sistem hukum di negeri ini sama sekali
tidak dilarang. Sebab buat sistem hukum sekuluer warisan penjajah, zina
adalah hak asasi yang harus dilindungi. Sepasang pelajar atau mahasiswa
yang berzina, tidak bisa dituntut secara hukum. Bahkan bila seks bebas
itu menghasilkan hukuman dari Allah berupa AIDS, para pelakunya justru
akan diberi simpati.
III. Pacaran Dalam Pandangan Islam
a. Islam Mengakui Rasa Cinta
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika
seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa.
Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.
`Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik .`(QS. Ali Imran :14).
Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta
itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling
penting dari semua itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila
seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk
memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasulullah SAW bersabda,`Orang yang paling baik diantara kamu adalah
orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah
orang yang paling baik terhadap istriku`.
b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal
Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya
dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum
adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan
nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang
tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat
cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya.
Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan
tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.
Bahkan lebih `keren`nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada
pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang
laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan
untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping
hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung`
dan `pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu
sang ayah ke atas bahunya.
Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `laki-laki sejati`.
Karena dia telah menjadi suami dari seorang wanita. Dan hanya ikatan
inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang
gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya
hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi “the real man”.
Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan
terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan,
pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak
pernah membenarkan semua itu. Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli
agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan.
Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena
terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok,
akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina
dan perbuatan yang menyerampet kesana.
Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang
melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa
umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu
bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat
kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang
benar-benar telah dilanda degradasi agama.
Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme
dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga
pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu
sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga
terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.
c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran,
sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah
media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati
tidak berbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di
suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS,
chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung.
Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab
yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada
ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan
tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada kepastian tentang
kesetiaan dan seterusnya.
Padahal cinta itu adalah memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan
sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak
terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan
cinta.
d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling
melakukan penjajakan, atau perkenalan atau mencari titik temu antara
kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan
itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data
yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan
yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda
Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,`Wanita itu
dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3]
kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan
selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa` fiddin nomor 4700,
Muslim Kitabur-Radha` Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)
Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang
memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang
tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam
masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.
Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta`aruf. Jauh lebih
bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan
pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya
saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik,
bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan.
Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.
Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat
berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemu dengan suaminya dalam
keadaan tanpa parfum dan acak-acakan. Bahkan rumah yang mereka tempati
itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya.
Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya
jauh dari suasana romantis saat pacaran.
Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di
dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah
sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya bisa dikatakan sebuah
penyesatan dan pengelabuhan.
Dan tidak heran bila kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran,
namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi.
Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam
hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.
Jumat, 27 Februari 2015
Rabu, 25 Februari 2015
Keikil Tajam dan yang terempas dan yang putus
Data buku kumpulan puisi
Judul : Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus
Penulis : Chairil Anwar
Cetakan : XVI, 2007)
Penerbit : PT. Dian Rakyat, Jakarta
Tebal : 56 halaman (38 puisi)
ISBN : 979-523-065-4
Kulit muka : Su Lan
Vignet : O. Effendi
Beberapa pilihan puisi Chairil Anwar dalam Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus
Nisan
Untuk Nenekanda
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertakhta
Oktober 1942
Sendiri
Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!
Pebruari 1943
Hukum
Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu
Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul
Bungkuk jalannya – Lesu
Pucat muka – Lesu
Orang menyebut satu nama jasa
Mengingat kerjanya dan jasa
Melecut supaya terus ini padanya
Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga
Pekik di angkasa: perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa
Nanti, kau dinanti-dimengerti!
Maret 1943
Di Mesjid
Kuseru saja Dia
Sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpuh peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa-membinasa
Satu menista lain gila.
29 Mei 1943
Buat Gadis Rasid
Antara
daun-daun hijau
padang lapang dan terang
anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa lari-larian
burung-burung merdu
hujan segar dan menyebur
bangsa muda menjadi, baru bisa bilang “aku”
Dan
angin tajam kering, tanah semata gersang
pasir bangkit mentanduskan, daerah dikosongi
Kita terapit, cintaku
- mengecil diri, kadang bisa mengisar setapak
Mari kita lepas, kita lepas jiwa mencari jadi merpati
Terbang
mengenali gurun, sonder ketemu, sonder mendarat
- the only possible non-stop flight
Tidak mendapat
Krawang – Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berdegap hari?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami Cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukan jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan
harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Tentang Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922. Berpendidikan MULO (tidak tamat). Pernah menjadi redaktur “Gelanggang” (ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema Suasana (1949). Kumpulan sajaknya, Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul Sani, 1950). Chairil Anwar dianggap pelopor angkatan 45. Ia meninggal di Jakarta, 28 april 1949. Hari kematiannya diperingati sebagai Hari Sastra di Indonesia.
Catatan Lain
Buku ini terbagi dalam 2 subjudul yaitu Kerikil Tajam (29 puisi) dan Yang terampas dan yang putus (9 puisi). Harga buku ini Rp. 28.500,- Beli pada Januari 2008. Oleh Hajri. Haha. Terusik di rak bukunya yang nyaman tanggal 28 Desember 2011.
Selasa, 24 Februari 2015
Cerpen Remaja disekolah
"SCHOOL YARD"
Bel jam ketiga berbunyi.Semua anak kelas IX-3
langsung lari terbirit-birit.Tujuan mereka hanya satu.Kamar mandi.Bukan untuk
mandi atau praktik ekskresi defekasi massal.Tapi untuk ganti baju
olahraga.Suasana ribut selalu terdengar pada hari Selasa jam ke-3.Tepatnya saat pelajaran olahraga.
Tidak seperti aku.Walaupun juga ribut seperti mereka,tapi aku tidak sesibuk
mereka.Aku santai saja.Apalagi barusan adalah ulangan matematika yang justru
membuatku tertidur.Pergi ke alam mimpi.Bangun tepat bel bunyi.Itupun
dibangunkan Lina,teman sebangkuku.
“Aisyah,mau ganti disini apa dikamr
mandi?’,ucap Lina setelah membangunkanku dengan mencubitku.Terlihat sekali dia
pasang wajah tidak bersalah.”Di kelas aja.Lagian aku dah pke baju
olahraga.Tinggal lepas seragam OSIS.Pegel tau bolak-balik kamar mandi.Cubitanmu
itu looooh.....”,jawabku dengan mata masih setengah tertutup.Ngantuk berat.Lina
tidak menanggapiku.Beberapa menit kemudian,dia sudah berdiri rapi di
depanku.”Buruan Ais,keburu telat nih”,seru Lina.Aku hanya mengangguk pelan.Aku
siap-siap masuk ‘bad to the day’alias ‘bad day.Dengan cekatan,aku telah
berganti baju olahraga.Kalah dikit dengan Lina.Tepat 5 menit.Semua anak IX-3
sudah berada di lapangan.Tinggal aku dan Lina.Mereka sudah berbaris.amenyiapkan
pemanasan.Refleks,aku dan Lina langsung lari ke lapangan.Sayangnya Lina malah
mengajakku ke kamar mandi.
“Ais”,pangginya.Aku yang berkutat dengan waktu
5 menit,seperti yang dijanjikan pak guru,akhirnya menoleh juga.Lina berhenti
lari.Padahal jaraknya sudah dekat.Dia
malah jongkok.Ckk......Ada yang tidak beres,batinku.”Temenin ke kamr mandi
yuk!Pengin praktik ekskresi nih...”,bujuk lina.Mukaku terlipat.Tanda tidak
setuju.Langsung Lina memberi ekskpresi kasihan di wajahnya.Aku menggeleng.Itu
tidak akan berhasil.”Lin,bisa nanti kan?”,jawabku.Lina langsung
menunduk.Akhirnya hatiku luluh.
“Siapa yang tidak ikut pemanasan?”,suara itu
kembali terdengar setelah seminggu tak pernah sampai ke telingaku.”Saya sedang
bicar dengan siapa sih?Tanya ngga ada yang njawab.Sekali lagi.Siapa yang tidak
ikut pemanasan?,serunya sekali lagi.Lebih keras dari yang tadi.Suaranya
menggelegar.Tubuhnya yang tinggi,kurus.Mtanya yang menjorok ke dalam.Sipit
pula.Dengan kacamatanya,ia terlihat gagah.Ditambah lagi tubuhnya yang terlihat
atletik.Gaya bicaranya yang khas diantara guru-guru yang lain,membuat ia
terkenal dikalangan murid.Dia adalah guru olahragaku.Pak Razak.Yang sekarang
sedang petentengan dan memandang kami yang diam.Tanpa muka berdosa,Lina mengangkat
tangannya.Aku yang dari tadi disampingnya,langsung menatapnya.Maksud tatapanku
itu’jangan angkat tangan Lin.Kayak nggak tau Pak Razak aja’.Akhirnya aku dan
Lina lari keliling sekolah sebanyak enam kali.Huffftttttt.....awal yang buruk.
Sudah jadi kebiasaan kelas yang diajar Pak
Razak,harus keliling sekolah sebanyak 3 kali tiap olahraga.Dan saat ini,aku dan
Lina lari sebanyak enam kali.Ditambah 3 kali sebagai hukuman karena tidak kut
pemanasan.
Dengan muka cemberut dan tidak terima,aku
akhirnya lari bersama Lina.Lari 3 kali saja,aku dah ngos-ngosan.Yang
ini.....malah enam kali bro..Mungkin bisa pingsan aku.Semoga hari ini turun
hujan,jadi hukuman dipending dulu.Tapi peluangnya nol.Matahari bersinar
terik.Aritinya tidak ada faktor x yang keluar buatku hari ini.Aku menghela
nafas berat.
“Ais,senyum dong.Setiap pekerjaan itu harus
diterima dengan baik,dinikmati.bukan cemberut,ucap Lina.Aku ngga
termotivasi.Terus melaksanakan hukuman hari ii dengan lumayan
marah.Uuhhhhh...rasanya kakiku patah.
Lina memandangku sekali lagi.Meminta
sahutanku.”Ini ngga balance Lin.Tadi aku kan nemenin kamu ke kamr mandi.Trus
kita telat ke lapangan.trus kita ngga ikut pemanasan.Trus ada Pak Razak.Trus
kita dihukum.”,jawabku terhadap tatapan Lina.Lina berkedip.Berpikir-mungkin.Lalu
tersenyum lagi,sekali lagi,dan sekali lagi.Seperti mendapat anugerah dari
langit yang begitu besar.Mataku menatap tajam.Alisku naik.Meminta Lna
menceritakan penemuan baru apa yang ia temukan.Dan aku berharap dia menjawab
dengan cerdas untuk hari ini.
“Kenapa kamu ngga cerita ke Pak Razak??Kalau
aku lari enam kali sih ngga papa.Sekalian olahraga.Kalo kamu?Tubuh dah kurus
gitu.Muka pucat lagi,”kata Lina.Tak kira ia mendapat ilham apa.Ternyata itu
hanya membuatku ber-huh kesal.”Pak Razak bukan anak kecil Lin.Dia ngga bakal
ndengerin kita.Kamu tau sendiri kan Pak Razak itu orangnya kayak apa?,”jawabku
yang membuat lina berhenti lari.Aku meninggalkan Lina yang hanya
berdiri.Melanjutkan hukuman ini dengan ikhlas.Walaupun sebenarnya tidak.Namun
kupaksa ikhlas.
Dari kejauhan,Pak Razak memelototiku da
Linayang sudah membuat molor waktu.Dia terus-terusan menunjuk jam tangannya
yang super besar.Mana aku tau sekarang jam berapa.Lari selama apa.Nggak
peduli.Tapi pasti Pak Razak menyuruhku cept cepat bergabung dengan teman
lainnya.Lina malah mendekati Pak Razak.”Pak besok saya mau lari enam kali
nggantiin Ais.Tadi Ais ngga ikut pemanasan gara-gara saya,”bujuk Lina.Yang
tentu saja tidak direspons oleh Pak Razak.Tatapannya lurus,tanpa ekspresi.Dan
dengan dingin,dia meninggalkan Lina
yang masih berkutat dengan wajah melasnya.Sungguhgeli melihat semua ini.
Kumpulan Kata Bijak Mario Teguh-Salam Super
‘’KUMPULAN KATA BIJAK MARIO TEGUH”
Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal
Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
Jangan nilai
orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang
bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.
Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu meningkatkan
rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan.
Kadang kamu
harus buat keputusan tuk mengalah, atau kamu akan kehilangan dia yang kamu
cinta hanya karena kamu keras kepala.
Dalam cinta, ketika ada yang berbeda, jangan mencari siapa yang
salah, karena kamu dan dia adalah tim yang sama dengan tujuan yang sama.
Orang yang
bisa mengendalikan emosinya adalah pemenang hidup sejati.
Jika bertanya, jangan mendiktekan jawabannya, agar informasi baru bisa
bertamu.
Sebenarnya
tantangannya bukan me-manage waktu tapi me-manage diri kita sendiri.
Anda mengetahui apa yang sharusnya tidak dilakukan ketika Anda
"gagal".Jadi Anda menciptakan pengetahuan baru dan itu bukan
kegagalan.
Lebih mudah
melakukan sesuatu dengan benar daripada menjelaskan mengapa Anda tidak
melakukannya dengan benar.
Seringkali kamu ragu untuk mengucapkan apa yang ada dihatimu karena kamu
tidak yakin dia akan mendengarkanmu.
Yang penting
itu bukan apa yang kita ketahui tapi apa yang kita bersedia pelajari.
Jgn menyerang orang karena iri dan dengki agar relasi dan rejeki terus
bersemi dalam hidup ini.
Pria, Jika
wanita marah, ajaklah dia berbelanja atau ke salon. Niscaya amarahnya langsung
hilang.
Meski disakiti berkali-kali, wanita bijak tetap bs memafkan dan semakin
tegar seperti batu karang.
Makanan enak
yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya.
Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang.
Wanita bijak
seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski
terluka.
Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih
selama semangat masih menyengat.
Marilah kita
membaikkan diri, sebelum menyesal pun tidak ada gunanya.
Wahai Yang Maha Lembut,manjakanlah hatiku yang sendiri ini, bahagiakanlah
aku dalam pernikahan yang penuh cinta, yang mesra, yang setia.
Wahai Yang
Maha Cinta, sandingkanlah aku dengan jiwa pilihan-Mu, yang karena kebaikanku -
baikkanlah ia, tapi jika ia lebih baik - baikkanlah aku.
Bukan kemiskinan yang merendahkan, tapi hati yang menistai kebaikannya
sendiri.
Tuhan,
sesungguhnya kedamaianku hanya seperkasa keberserahanku kpd kekuasaan-Mu.
Aku mohon Engkau menegaskan hatiku untuk menetapkan pilihanku.
Tuhan, kami
titip Ibunda kami ya? Mohon dijaga, disayangi, dan dipastikan bahwa hatinya
damai dan bahagia.
Burung tidak akan bisa terbang sebelum ia mencoba mengepakkan sayap. Kita
pun begitu, jika ingin bisa melakukan sesuatu, kita harus mencoba.
Senyuman
adalah obat gratis yang mampu membuat awet muda dan menambah
kecantikan/ketampanan secara isntan dan otomatis.
Hidup terasa manis bagi yang berpikir demikian, pahit bagi yang berpikir
sebaliknya.
Orang
sombong biasanya suka mengatakan hal berlebihan yang sebenarnya tidak ada
padanya.
Orang yang emosional biasanya kurang rasional hingga tindakannya tidak
proporsional.
Kesabaran
memang penuh ujian, jika anda selalu lulus, kemenangan itu akan permanen
selamanya.
Tuhanku, teduhkanlah hatiku dan pagari aku dengan malaikat-Mu malam ini
agar esok pagi aku terbangun dengan damai. Amin.
Jangan sedih
bila belum dipromosi karena tidak pandai cari muka, 'muka' akan datang jika
anda tetap bekerja dengan hati.
Tuhan Yang Maha adil, berikanlah aku keadilan atas mereka yang telah
melukaiku dengan sengaja. Amin.
Jangan sedih
bila sekarang masih dipandang sebelah mata, buktikan bahwa anda layak
mendapatkan kedua matanya.
Langganan:
Postingan (Atom)